Minggu, 14 Oktober 2012
Manajemen Biaya_Cost Driver
I.
KONSEP ‘COST DRIVER’ UNTUK MANAJEMEN STRATEJIK
Cost Driver merupakan faktor yang
memberi dampak pada perubahan tingkat biaya total.
Untuk perusahaan yang bersaing berdasarkan Cost Leadership,
manajemen terhadap Cost Driver kunci merupakan hal yang paling
penting. Untuk perusahaan yang bukan merupakan Cost Leader,
manajemen terhadap Cost Driver mungkin bukan merupakan hal
yang terlalu penting, tetapi langsung pada kesuksesan perusahaan.
1)
Cost Driver, Cost Poll, dan Cost Objects
Biaya terjadi jika sumber daya digunakan untuk tujuan
tertentu. Kadang-kadang biaya dikumpulkan ke kelompok tertentu, yang disebut cost
pool.
Pengelompokan bisa berdasarkan jenis
biaya (biaya tenaga langsung dalan satu ‘pool’, bahan dalam ‘pool’
lainnya), berdasarkan sumber (departemen 1, departemen 2, dst), atau
berdasarkan pertanggungjawaban (manajer 1, manajer 2, dan selanjutnya).
Cost
objects
atau objek biaya adalah produk, jasa atau unit organisasi dimana biaya
dibebankan untuk beberapa tujuan manajemen. Produk dan jasa pada umumnya
merupakan objek biaya (cost objects), sementara departemen produksi
bisa diperlakukan sebagai ‘cost pool’ atau ‘cost objects’
tergantung pada fokus utama manajemen pada biaya untuk produk atau departemen
produksi. Konsep ‘cost objects’ tidak hanya meliputi produk, jasa dan
departemen, tetapi juga kelompok produk, jasa, departemen, pelanggan, supplier,
provider jasa telepon dan banyak lagi yang lain. Setiap hal dimana biaya dapat
ditelusuri dan yang merupakan peran kunci dalam strategi manajemen dapat dipertimbangkan
sebagai ‘cost objects’.
2)
Pembebanan
Biaya dan Alokasi Biaya : Biaya Langsung dan Tak Langsung
Pembebanan
biaya merupakan proses pembebanan biaya ke dalam ‘cost pool’ atau ke
‘cost objects’. Biaya langsung dapat ditelusuri secara langsung ke ‘cost
pool’ atau ‘cost objects’ secara mudah dan dapat dihubungkan
dengan secara ekonomi. Contohnya, biaya bahan yang dibutuhkan untuk produk
tertentu merupakan biaya langsung karena biaya tersebuat dapat ditelusuri
secara langsung ke produk.
Sebaliknya
dalam biaya tak langsung, tidak dapat ditelusuri secara mudah, sulit
dihubungkan secara ekonomi dari biaya atau ‘cost pool’ ke ‘cost
pool’ atau ‘cost object’. Yaitu biaya langsung bisa disebabkan
oleh dua atau lebih ‘cost pool’ atau objek yang tidak dapat dengan
mudah dan secara ekonomi ditelusuri secara langsung. Biaya pengawasan terhadap
karyawan bagian produksi dan penanganan bahan merupakan contoh yang bagus dari
biaya yang pada umumnya tidak dapat ditelusuri ke produk individual, dan oleh
karena itu merupakan biaya tak langsung untuk produk.
Jika
biaya tak langsung tidak dapat ditelusuri ke ‘cost pool’ atau ‘cost
object’, maka pembebanan biaya tak langsung dilakukan dengan menggunakan ‘cost
driver’. Akibatnya, biaya dibebankan ke ‘cost pool’ atau ‘cost
object’ yang menyebabkan biaya dengan cara yang representatif dan wajar.
Pembebanan
biaya tak langsung ke ‘cost pool’ atau ‘cost object’ disebut
dengan alokasi biaya, bentuk pembebanan biaya dimana penelusuran biaya secara
langsung tidak mungkin dilakukan, sehingga digunakan ‘cost driver’. ‘Cost
driver’ digunakan untuk mengalokasikan biaya yang sering disebut dengan
dasar alokasi.
3)
Biaya Bahan
Langsung dan Bahan Tak Langsung
Biaya
bahan langsung meliputi biaya bahan dalam produk atau objek biaya lainnya
(dikurangi potongan pembelian, tetapi sudah memasukkan ongkos angkut dan
beban-beban yang berkaitan) dan biasanya ditambah sejumlah tertentu yang ‘reasonable’
yang berkaitan dengan sisa produksi dan unit-unit yang cacat produksi.
Di pihak
lain, biaya bahan yang digunakan dalam proses pemanufakturan yang bukan
merupakan produk akhir disebut biaya bahan tak langsung. Contohnya supplies
yang digunakan oleh tenaga kerja, seperti pembersih, peralatan-peralatan kecil
dan bahan yang dibutuhkan oleh mesin, misalnya minyak pelumas.
4)
Biaya Tenaga
Langsung dan Tenaga Tak Langsung
a)
Biaya tenaga langsung
meliputi biaya tenaga langsung yang digunakan untuk membuat produk atau untuk
menyediakan jasa ditambah dengan porsi tertentu untuk waktu yang tidak
produktif yang normal dan tidak dapat dihindarkan seperti waktu istirahat dan waktu untuk pribadi. Jenis tenaga
langsung non produktif yaitu berhentinya mesin (downtime), pelatihan (training),
dan waktu set-up (set-up-time).
b)
Biaya tenaga tak
langsung
Memberikan peran untuk mendukung proses pemanufakturan.
Contohnya biaya untuk supervisi, pengendalian kualitas, inspeksi, pembelian dan
penerimaan bahan, tenaga kebersihan, waktu istirahat, pelatihan.
Konsep
contoh biaya tak langsung di atas juga diterapkan pada perusahaan jasa.
Contohnya, sebuah restoran, biaya langsungnya berupa biaya untuk makanan dan
biaya penyiapan makanan, biaya tak langsung berupa biaya penanganan bahan dan
biaya penyimpanan bahan.
c)
Biaya Tak
Langsung Lainnya
Biaya tak langsung lainnya ini meliputi biaya fasilitas,
peralatan yang digunakan dalam memproduksi produk atau menyediakan jasa, dan
peralatan-peralatan pendukung lainnya.
Semua
biaya tak langsung, biaya bahan tak langsung, biaya tenaga kerja tak langsung,
dan biaya tak langsung lainnya digabungkan dalam satu ‘Cost Poll’
yang disebut Overhead.
Biaya
bahan langsung dan biaya tenaga langsung dikelompokkan sebagai biaya utama (Prime
Cost ). Sedangkan biaya overhead sebagai biaya konversi.
5)
Jenis-jenis ‘Cost Driver’
Ada empat
jenis ‘Cost Driver’ untuk menggambarkan
bagaimana biaya berubah yaitu
i.
Dasar aktivitas (Activity Based)
Dasar aktivitas dikembangkan pada level yang rinci dari
operasi dan dihubungkan dengan aktivitas pemanufakturan yang ada, seperti set-up
mesin, inspeksi produk, penaganan bahan atau pengepakan. Dasar volume (Volume
Based) , Dasar volume dikembangkan pada level agregat, seperti level Out
Put jumlah unit yang diproduksi)., Cost Driver yang
bersifat struktural Melibatkan keputusan-keputusan stratejik dan operasional
yang mempengaruhi hubungan antara ‘Cost Driver’ dan biaya
total. Cost Driver yang bersifat eksekusional Sama dengan Cost Driver yang
bersifat struktural.
A.
Activity
Based Cost Driver
Activity based cost driver diidentifikasi dengan menggunakan cara analisis aktivitas,
deskripsi yang rinci dari aktivitas spesifik yang dilakukan dalam operasi
perusahaan. Deskripsi tersebut meliputi setiap tahap dalam proses pembuatan
produk atau penyediaan jasa. Dan untuk setiap aktivitas, cost driver
dikembangkan untuk menjelaskan bagaimana biaya berubah jika terjadi perubahan
dalam aktivitas.
Analisis
aktivitas membantu perusahaan mengembangkan biaya-biaya yang lebih akurat untuk
produknya, meningkatkan pengendalian manajemen dan pengendalian operasional
perusahaan, jika kinerja pada level yang rinci dapat dimonitor dan dievaluasi.
B. Volume Based Cost Driver
Banyak jenis biaya yang terjadi berdasarkan volume, seperti
biaya bahan langsung dan biaya tenaga langsung. Pada nilai cost driver
yang rendah, biaya meningkat pada tingkat kenaikan yang semakin menurun karena
terkait dengan faktor-faktor seperti lebih efisiennya penggunaan sumber daya
atau produktivitas yang semakin tinggi melalui proses pembelajaran. Pada level cost
driver yang lebih tinggi, biaya mulai meningkat dengan tingkat kenaikan
yang semakin tinggi jika ada ketidakefisienan yang disebabkan perusahaan
beroperasi pada tingkat yang dengan batasan kapasitas yang dimiliki.
C.
COSH
DRIVER STRUKTURAL
Fungsi :
untuk membantu keputusan strategic dan operasional
Sifat : melibatkan perencanaan dan keputusan-keputusan
yang bersifat jangka panjang.
Hal-hal yang
perlu dipertimbangkan :
a. Skala
·
Seberapa banyak yang
harus di investasikan?
·
Seberapa jauh
perusahaan berkembang?
Contoh :
Perusahaan pengecer seperti Wal-mart harus
menentukan berapa banyak jumlah toko baru yang seharusnya ada untuk mencapai
tujuan strategiknya dan supaya dapat bersaing efektif sebagai pengecer.
b. Pengalaman
·
Seberapa banyak
pengalaman yang sebelumnya dimiliki perusahaan untuk memproduksi barang dan
jasa yang akan direncanakan?
Contoh :
Perusahaan ABC menggunakan sebanyak mungkin metode
pemanukfakturan yang dimiliki untuk produk baru.
Tujuan : untuk mengurangi waktu dan biaya yang
dibutuhkan tenaga kerja supaya cakap dalam memproduksi produk baru.
c. Teknologi
·
Teknologi apa yang
digunakan untuk melakukan pemrosesan?
Contohnya :
Perusahaan manufaktur yang
menggunakan teknogi computer untuk memonitor kualitas produk yang ada pada
pelanggan sehingga perusahaan tersebut dapat memasok produk yang dibutuhkan
dalam waktu cepat
d. Kompleksitas
·
Seberapa banyak jenis
produk yang dimiliki perusahaan?
Contoh :
Pertumbuhan dalam banyaknya dan kemampuan membuat
suku cadang untuk perusahaan pembuat mobil seharusnya menyebabkan perusahaan
pembuat mobil tersebut menilai kembali apakah mereka perlu mengkontrakkan
pembauatan suku cadang tertentu kepada perusahaan lain.
D.
COSH
DRIVER EKSEKUISIONAL
Faktor-faktor yang mempengaruhi kemampuan perusahaan
untuk mengelola perusahaan dalam jangka pendek dengan cara melakukan
pengambilan keputusan untuk menurunkan biaya.
Meliputi :
Keterlibatan semua
tenaga kerja
Desain proses produksi
Hubungan dengan pemasok
6)
Konsep
Biaya untuk penentuan biaya dan jasa
1.
Akuntansi
biaya untuk produk dan jasa
System akuntansi biaya berbeda diantara perusahaan
manufaktur dan perusahaan dagang
Dagang :
perusahaan yang menjual produk akhir kepada konsumen.
Jasa : sering kali tidak mempunyai persediaan
ataupun mempunyai sedikit persediaan
2. Biaya
Produk dan Biaya Periode
Biaya produk untuk perusahaan manufaktur terdiri
dari biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan produk sampai produk siap dijual
:
Bahan langsung adalah bahan yang digunakan dalam pengolahan produk
yang dapat menjadi bagian fisik dari produk akhir
Tenaga kerja langsung adalah tenaga yang
digunakan dalam pengolahan produk
Overhead pabrik adalah biaya tak langsung untuk bahan,tenaga
kerja,dan fasilitas yang digunakan untuk mendukung pengolahan.
3.
Rumus
menentukan HPP dalam perusahaan yang berhubungan dengan rekening-rekening
persediaan
Persediaan awal+ Biaya yang ditambahkan = Biaya yang
Ditransfer Keluar + Persediaan Akhir
7)
Biaya Tetap Bertahap
Biaya
dikatakan tetap bertahap jika biaya tersebut berubah sehubungan dengan adanya
perubahan dalam cost driver,tetapi dalam tahapan-tahapan tertentu.
Contohnya
: jika seorang petugas gudang dapat memenuhi 100 pesanan setiap harinya,maka 10
petugas akan dibutuhkan untuk memproses sekitar 1000 pesanan,jika permintaan
lebih dari 1000 pesanan maka 11 petugas harus ditambahkan.
8)
Biaya
per Unit dan Biaya Marginal
Merupakan
biaya pemanukfakturan total bahan,tenaga langsung dan overhead dibagi dengan
jumlah output.ini merupakan konsep yang berguna dalam penentuan harga dan dalam
evaluasi profitabilitas produk.
Contohnya
: biaya supir akan lebih rendah untuk jarak 200.000 mil daripada untuk jarak
40.000 mil,karena biaya tetap terantang pada jumlah mil yang besar.
Biaya
marginal digunakan untuk menggambarkan biaya tambahan yang terjadi sebagai
akibat adanya kenaikan cost driver yang disebabkan adanya kenaikan satu unit
produk.Dengan asumsi konsep biaya linear sama dengan konsep biaya varaibel per
unit.
II.
KONSEP
BIAYA UNTUK PERENCANAAN DAN PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
Biaya
Relevan
Konsep
biaya relevan muncul dalam situasi mengambil keputusan untuk menentukan
pilihan. Jadi pengambil keputusan akan membutuhkan informasi pada biaya yang
relevan. Biaya relevan mempunyai dua sifat:
v
Berbeda untuk setiap
pilihan keputusan
Akan terjadi pada saat yang akan datang
Dua kualitas
dari informasi biaya yang relevan menjadi dasar yang berguna untuk
memperkenalkan tiga konsep tambahan yang berupa ( biaya dirferensial, opportunity cost, dan sunk cost) yang
merupakan tiga biaya yang penting dalam pengambilan keputusan yang efektif.
v Biaya Diferensial
Biaya diferensial merupkan biaya yang berbeda untuk
setiap pilihan keputusan dan oleh karena itu merupakan biaya yang relevan untuk
pengambilan keputusan , jika biaya tersebut
merupakan biaya yang belum terjadi (future
cost).
Biaya
diferensial harus dibedakan dari biaya variabel. Beberapa diferensial merupakan
biaya tetap dan beberapa lagi merupakan biaya variabel. Biaya variable
merupakan biaya yang berubah sebanding dengan perubahan ‘cost driver’. Biaya variabel dalam konteks keputusan tertentu bisa
merupakan biaya differensial atau bukan merupakan biaya diferensial.
v Opportunity Cost
Opportunity
Cost merupakan manfaat yang hilang
karena satu alternatif pilihan yang dipilih mendapat manfaat dari pilihan
/alternatif lainnya. jika akuntan
manajemen membuat peringkat tentang hasil ang bersifat keuangan dari setiap
alternatif maka terdapat kemungkinan untuk menghitung ‘opportunity cost’ dari setiap alternatif yang dipilih dengan
menentukan manfaat maksimum yang dicapai jika upaya, tindakan atau kapasitas
diterapkan pada beberapa alternatif yang digunakan. Konsep ‘opportunity cost’ yang digunakan untuk
mengukur dampak ekonomi yang potensial dari berbagai alternatif pengambilan
keputusan; pengukuran dilakukan dengan berdasarkan faktor-faktor yang mungkin
tidak mudah dikuantifikasikan.
v Sunk Cost
Sunk
Cost merupakan biaya yang telah terjadi atau telah ditetapkan pada waktu yang
lalu dan oleh karena itu merupakan biaya yang tidak relevan karena pengambil
keputusan tidak lagi mempunyai kebijakan terhadap biaya-biaya tersebut dan
biaya-biaya tidak akan mempengaruhi kebijakan “cash flow” di masa yang akan datang.
III.
Atribut-atribut
dalam Informasi Biaya untuk Akurasi Pengambilan Keputusan
v Akurasi
Pengambil
keputusan yang berpengalaman selalu membutuhkan data yang akurat. Karena data yang tidak akurat akan
menyesatkan dan memunculkan biaya yang tinggi. Akurasi data akuntansi dan
rancangan sistem pengendalian akuntansi internal menjadi tanggung jawab
‘controller’ yang dibantu oleh auditor internal dan eksternal.
v Ketepatan Waktu
(Timelines)
Untuk membantu pengambilan keputusan yang efektif,
informasi manajemen biaya yang dibutuhakan harus tepat waktu. Keterlambatan
akan menjadi signifikan dalam banyak keputusan. Demikian pula biaya
pengidentifikasian rendahnya kualitas sedini mungkin dalam proses
pemanufakturan mungkin jauh lebih rendah daripada biaya bahan dan tenaga
langsung yang dikeluarkan secara sia-sia sampai kualitas yang rendah terdeteksi
pada proses akhir.
v Informasi Biaya dan
Nilai Informasi Biaya
Berpikir tentang
informasi manajemen biaya yang mengandung informasi tentang biaya tertentu dan
nilai informasi tersebut menekankan bahwa akuntan manajemen merupakan
spesialisasi informasi. Akuntan manajemen memberikan jasa informasi tentang
biaya persiapan dan ‘value’ untuk
para pemakai.
IV.
Konsep
biaya untuk pengendalian manajemen dan
manajemen operasional
Peran penting
untuk informasi manajemen biaya adalah menjadi dasar untuk pengendalian,
memotivasi, dan memberi penghargaan kepada upaya dan efektivitas para manajer
dan karyawan. Selain itu dapat juga diterapkan untuk fungsi manajemen ini
termasuk kemampuan pengendalian risiko.
v Kemampuan untuk
Melakukan Pengendalian
Biaya
dikatakan terkendali (dapat dikendalikan) jika manajer atau pekerja mempunyai
kebijakan dalam keputusan terjadinya biaya atau secara signifikan dapat
mempengaruhi jumlah biaya dalam suatu periode tertentu yang biasanya jangka
pendek.
Ada
dua pandangan tentang pentingnya kemampuan pengendalian dalam konteks motivasi
manajerdan karyawan.
Pandangan
pertama: Manajer atau karyawan yang seharusnya bertanggung jawab hanya pada
biaya yang hanya dapat dikendalikan oleh manajemen.
Pandangan ini konsisten dengan argumentasi bahwa untuk meminta manajer untuk
bertanggung jawab terhadap perubahan biaya yang berada di luar tanggung
jawabnya adalah tidak wajar dan membuat manajer tidak termotivasi.
Pandangan
kedua: banyak “biaya yang tidak terkendali” seperti biaya administrasi pada
level perusahaan, pada kenyataannya dapat dikendalikan oleh semua manajer
; jadi untuk memasukkan biaya ini pada laporan biaya memberi pesan yang jelas
bahwa perusahaan mendapatkan manfaat jika manajer mengelola biaya ini secara
tepat.
V.
Dampak
Preferensi Risiko terhadap Motivasi dan Pengambilan Keputusan
Preferensi
risiko manajer merupakan hal yang penting dalam pengendalian manajemen dan
pengendalian operasional karena dapat menimbulkan dampak yang tidak diharapkan
terhadap perilaku manajer.
Preferensi
risiko menggambarkan cara setiap orang memandang suatu pilihan keputusan dengan
cara yang berbeda-beda, karena menitikberatkan pada hasil tertentu secara
berbeda dengan hasil/keluaran lainnya. Risiko
berkaitan dengan hasil/keluaran tak tentu yang mungkin tidak diharapkan (atau
diharapkan)oleh pengambil keputusan. Dalam melakukan pengambilan keputusan,
perlu untuk melakukan nilai keluaran/ hasil dari titik berat positif atau
negatif yang dikaitkan dengan risiko ketidakpastian.
Banyak
manajer yang tidak suka akan risiko, yaitu mereka menghindari pilihan yang
mempunyai risiko tinggi dan akan memilih alternatif yang walaupun mempunyai
nilai harapan lebih rendah tetapi mempunyai risiko yang lebih kecil. Manajer
lainnya mungkin merupakan manajer yang suka menghadapi risiko. Mereka mencari
proyek yang mengandung risiko yang menjanjikan kesempatan untuk memperoleh
manfaat yang tinggi, meskipun ada risiko besar untuk mendapatkan manfaat yang rendah.
Perbedaan terhadap preferensi risiko ini dapat membawa dampak yang signifikan
terhadap motivasi tentang teknik supervisi dan teknik penghargaan. Preferensi risiko dapat mengganggu keputusan
yang tepat. Untuk memotivasi dan pengambilan keputusan yang tepat, sistem
pengedalian manajen dan operasional harus dirancang untuk menurunkan dampak
negatif dari adanya preferensi risiko.
1 komentar:
Gr5 Titanium Classic 3.4 G - Tioga Springs
Gr5 titanium Classic 3.4 G. is titanium bar a modular and flexible design that offers aftershokz titanium a lot of flexibility edc titanium and allows for an enhanced durability, blue titanium durability, $39.95 · In stock is titanium expensive
Posting Komentar