Rabu, 09 Mei 2012
Perilaku Dalam Organisasi (Management Control System)
Setelah mempelajari bab ini, Anda akan dapat:
1.Mendefinisikan goal congruence / keselarasan tujuan
2.Memahami faktor-faktor yang mempengaruhi keselarasan tujuan
3.Mengetahui jenis-jenis organisasi
4.Menjelaskan fungsi controller
Materi Pembahasan:
1. Goal congruence / keselarasan tujuan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya keselarasan tujuan
3. Jenis-jenis organisasi
4. Fungsi controller
PERILAKU DALAM ORGANISASI
I. TUJUAN
Meskipun kita sering mengacu pada apa yang disebut sebagai tujuan-tujuan perusahaan, suatu perusahaan TIDAK PUNYA TUJUAN; hakekatnya perusahaan adalah satuan artifisial yang tidak punya pikiran maupun kemampuan mengambil keputusan sendiri.
Tujuan perusahaan ditentukan oleh pejabat utama eksekutif (CEO) perusahaan yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan nasihat yang diberikan oleh para manajer senior lainnya; dan biasanya kemudian diratifikasi oleh dewan direktur.
Profitabilitas
Kapasitas untuk menghasilkan laba ditunjukkan, dalam arti yang luas dan sangat konsepsional, dalam persamaan yang merupakan produk dari dua rasio :
[(Pendapatan – Pengeluaran) / Pendapatan] x (Pendapatan / Investasi) = ROI
Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham
Kita meyakini bahwa dalam rangka mencapai tingkat laba yang memuaskan adalah cara yang lebh memadai dalam menetapkan tujuan perusahaan. Ada DUA alasan untuk itu :
1. Istilah “memaksimalkan” artinya adalah selalu ada cara untuk mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan.
2. Meskipun usaha mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin menjaditujuan utama, namun ini bukan berarti merupakan satu-satunya tujuan bagi banyak organisasi.
Risiko
- meraih laba kemauan manajemen untuk mengambil risiko.
- sangat bervariasi
- selalu ada batas maksimum
Pendekatan Multiple Stakeholder
- tiga jenis pasar terlibat dalam perusahaan
- pasar modal
- pasar produk
- pasar faktor
II. KESELARASAN TUJUAN (GOAL CONGRUENCE)
Tujuan utama sistem pengendalian manajemen adalah untuk memastikan (sejauh bisa ditetapkan) “keterpaduan tujuan” semaksimal mungkin.
Dalam melakukan evaluasi terhadap praktik-praktik pengendalian manajemen ada DUA pertanyaan penting yang harus dijawab :
1. Tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan oleh individu-individu terkait dalam mengedepankan kepentingan-kepentingan mereka masing-masing?
2. Apakah tindakan-tindakan tersebut bermanfaat bagiorganisasi perusahaan ?
III. FAKTOR INFORMAL YANG BERPENGARUH PADA PENCAPAIAN
KESELARASAN TUJUAN
Faktor-faktor Eksternal
adalah norma-norma tentang perilaku yang diharapkan di dalam masyarakat, dimana organisasi perusahaan menjadi bagian daripadanya.
- etos kerja
- khas
Faktor-faktor Internal
- Budaya
- Gaya manajemen
- Organisasi informal
- Persepsi dan Komunikasi
IV. SISTEM PENGENDALIAN YANG BERSIFAT FORMAL
Aturan-aturan
Beberapa tipe aturan bisa dilihat di bawah ini :
- Pengendalian fisik
- Manual-manual
- Pengamanan Sistem
- Sistem Pengendalian Tugas
V. JENIS-JENIS ORGANISASI
Meskipun kualitas dan ukuran organisasi itu sangat bergam, setidaknya mereka bisa dikelompokkan ke dalam TIGA (3) kategori umum :
1. Struktur fungsional,
2. Struktur unit bisnis,
3. Struktur matriks.
Organisasi-organisasi Fungsional
Ada sejumlah kelemahan pada struktur fungsional :
1. dalam sebuah organisasi fungsional terdapat AMBIGUITAS dalam menentukan efektivitas manajer fungsional secara terpisah (seperti manajer produksi dan manager pemasaran) karena tiap-tiap fungsi tersebut sama-sama memberikan sumbangan pada hasil akhirnya.
2. jika organisasi teridiri dari beberapa manajer yang bekerja dalam satu fungsi yang pada gilirannya memberikan laporan ke sejumlah manajer pada level yang lebih tinggi pada fungsi tersebut, maka terjadilah perselisihan antara para manajer dari fungsi-fungsi berbeda yang hanya dapat dipecahkan pada tingkat atas, meskipun perselisihan itu berasal dari level organisasi yang lebih rendah.
3. struktur fungsional tidak memadai untuk diterapkan pada sebuah perusahaan dengan produk dan pasar yang beragam.
Unit-unit Bisnis
Bentuk organisasi perusahaan unit bisnis dirancang untutk memecahkan problem-problem yang terdapat pada struktur organisasi fungsional.
Sebuah unit bisnis yang juga disebut sebagai DIVISI, bertanggungjawab bagi seluruh fungsi yang ada dalam produksi dan pemasaran sebuah produk.
Keuntungan dari bentuk perusahaan unit bisnis :
• ia bisa berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum.
• karena unit bisnis ini sangat dekat dengan pasar bagi produk-produknya daripada kantor pusat, maka manajer unit bisnis biasa membuat keputusan-keputusan produksi dan pemasaran secara lebih masuk akal daripada yang diputuskan oleh kantor pusat dan unit bisnis inipun bisa memberikan reaksi terhadap ancaman-ancaman atau peluang baru secara cepat.
Kerugian dari unit bisnis ini :
• kemungkinan masing-masing unit bisnis menduplikasi sejumlah pekerjaan dalam sebuah organisasi fungsional, dikerjakan di kantor pusat.
• bahwa perselisihan yang terjadi diantara spesialis fungsional dalam organisasi perusahaan fungsional digantikan oleh perselisihan diantara unit-unit bisnis dalam organisasi perusahaan unit bisnis.
Implikasi terhadap Rancangan Sistem
VI. FUNGSI-FUNGSI PENGENDALI
Pengendali biasanya menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian.
2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan (termasukk pengembalian pajak) kepada para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.
3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan-laporan ini untuk para manajer, menganalisis program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannya ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan.
4. Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk menjamin validitas informasi, menetapkan pengamanan yang memadai terhadap pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit operasional.
5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi dalam pendidikan personel manajemen dalam kaitannya dengan fungsi pengendali.
1. Goal congruence / keselarasan tujuan
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi tercapainya keselarasan tujuan
3. Jenis-jenis organisasi
4. Fungsi controller
PERILAKU DALAM ORGANISASI
I. TUJUAN
Meskipun kita sering mengacu pada apa yang disebut sebagai tujuan-tujuan perusahaan, suatu perusahaan TIDAK PUNYA TUJUAN; hakekatnya perusahaan adalah satuan artifisial yang tidak punya pikiran maupun kemampuan mengambil keputusan sendiri.
Tujuan perusahaan ditentukan oleh pejabat utama eksekutif (CEO) perusahaan yang bersangkutan, dengan mempertimbangkan nasihat yang diberikan oleh para manajer senior lainnya; dan biasanya kemudian diratifikasi oleh dewan direktur.
Profitabilitas
Kapasitas untuk menghasilkan laba ditunjukkan, dalam arti yang luas dan sangat konsepsional, dalam persamaan yang merupakan produk dari dua rasio :
[(Pendapatan – Pengeluaran) / Pendapatan] x (Pendapatan / Investasi) = ROI
Memaksimalkan Nilai Pemegang Saham
Kita meyakini bahwa dalam rangka mencapai tingkat laba yang memuaskan adalah cara yang lebh memadai dalam menetapkan tujuan perusahaan. Ada DUA alasan untuk itu :
1. Istilah “memaksimalkan” artinya adalah selalu ada cara untuk mendapatkan jumlah maksimum yang dapat dihasilkan oleh sebuah perusahaan.
2. Meskipun usaha mengoptimalkan nilai pemegang saham mungkin menjaditujuan utama, namun ini bukan berarti merupakan satu-satunya tujuan bagi banyak organisasi.
Risiko
- meraih laba kemauan manajemen untuk mengambil risiko.
- sangat bervariasi
- selalu ada batas maksimum
Pendekatan Multiple Stakeholder
- tiga jenis pasar terlibat dalam perusahaan
- pasar modal
- pasar produk
- pasar faktor
II. KESELARASAN TUJUAN (GOAL CONGRUENCE)
Tujuan utama sistem pengendalian manajemen adalah untuk memastikan (sejauh bisa ditetapkan) “keterpaduan tujuan” semaksimal mungkin.
Dalam melakukan evaluasi terhadap praktik-praktik pengendalian manajemen ada DUA pertanyaan penting yang harus dijawab :
1. Tindakan-tindakan apa yang akan dilakukan oleh individu-individu terkait dalam mengedepankan kepentingan-kepentingan mereka masing-masing?
2. Apakah tindakan-tindakan tersebut bermanfaat bagiorganisasi perusahaan ?
III. FAKTOR INFORMAL YANG BERPENGARUH PADA PENCAPAIAN
KESELARASAN TUJUAN
Faktor-faktor Eksternal
adalah norma-norma tentang perilaku yang diharapkan di dalam masyarakat, dimana organisasi perusahaan menjadi bagian daripadanya.
- etos kerja
- khas
Faktor-faktor Internal
- Budaya
- Gaya manajemen
- Organisasi informal
- Persepsi dan Komunikasi
IV. SISTEM PENGENDALIAN YANG BERSIFAT FORMAL
Aturan-aturan
Beberapa tipe aturan bisa dilihat di bawah ini :
- Pengendalian fisik
- Manual-manual
- Pengamanan Sistem
- Sistem Pengendalian Tugas
V. JENIS-JENIS ORGANISASI
Meskipun kualitas dan ukuran organisasi itu sangat bergam, setidaknya mereka bisa dikelompokkan ke dalam TIGA (3) kategori umum :
1. Struktur fungsional,
2. Struktur unit bisnis,
3. Struktur matriks.
Organisasi-organisasi Fungsional
Ada sejumlah kelemahan pada struktur fungsional :
1. dalam sebuah organisasi fungsional terdapat AMBIGUITAS dalam menentukan efektivitas manajer fungsional secara terpisah (seperti manajer produksi dan manager pemasaran) karena tiap-tiap fungsi tersebut sama-sama memberikan sumbangan pada hasil akhirnya.
2. jika organisasi teridiri dari beberapa manajer yang bekerja dalam satu fungsi yang pada gilirannya memberikan laporan ke sejumlah manajer pada level yang lebih tinggi pada fungsi tersebut, maka terjadilah perselisihan antara para manajer dari fungsi-fungsi berbeda yang hanya dapat dipecahkan pada tingkat atas, meskipun perselisihan itu berasal dari level organisasi yang lebih rendah.
3. struktur fungsional tidak memadai untuk diterapkan pada sebuah perusahaan dengan produk dan pasar yang beragam.
Unit-unit Bisnis
Bentuk organisasi perusahaan unit bisnis dirancang untutk memecahkan problem-problem yang terdapat pada struktur organisasi fungsional.
Sebuah unit bisnis yang juga disebut sebagai DIVISI, bertanggungjawab bagi seluruh fungsi yang ada dalam produksi dan pemasaran sebuah produk.
Keuntungan dari bentuk perusahaan unit bisnis :
• ia bisa berfungsi sebagai tempat pelatihan bagi manajemen secara umum.
• karena unit bisnis ini sangat dekat dengan pasar bagi produk-produknya daripada kantor pusat, maka manajer unit bisnis biasa membuat keputusan-keputusan produksi dan pemasaran secara lebih masuk akal daripada yang diputuskan oleh kantor pusat dan unit bisnis inipun bisa memberikan reaksi terhadap ancaman-ancaman atau peluang baru secara cepat.
Kerugian dari unit bisnis ini :
• kemungkinan masing-masing unit bisnis menduplikasi sejumlah pekerjaan dalam sebuah organisasi fungsional, dikerjakan di kantor pusat.
• bahwa perselisihan yang terjadi diantara spesialis fungsional dalam organisasi perusahaan fungsional digantikan oleh perselisihan diantara unit-unit bisnis dalam organisasi perusahaan unit bisnis.
Implikasi terhadap Rancangan Sistem
VI. FUNGSI-FUNGSI PENGENDALI
Pengendali biasanya menjalankan fungsi-fungsi sebagai berikut :
1. Merancang dan mengoperasikan informasi serta sistem pengendalian.
2. Menyiapkan pernyataan keuangan dan laporan keuangan (termasukk pengembalian pajak) kepada para pemegang saham dan pihak-pihak eksternal lainnya.
3. Menyiapkan dan menganalisis laporan kinerja, menginterpretasikan laporan-laporan ini untuk para manajer, menganalisis program dan proposal-proposal anggaran dari berbagai segmen perusahaan serta mengkonsolidasikannya ke dalam anggaran tahunan secara keseluruhan.
4. Melakukan supervisi audit internal dan mencatat prosedur-prosedur pengendalian untuk menjamin validitas informasi, menetapkan pengamanan yang memadai terhadap pencurian dan kecurangan serta menjalankan audit operasional.
5. Mengembangkan personel dalam organisasi pengendali dan berpartisipasi dalam pendidikan personel manajemen dalam kaitannya dengan fungsi pengendali.
sumber : http://datakuliah.blogspot.com
0 komentar:
Posting Komentar