Senin, 07 Mei 2012
Teori Akuntansi
Tujuan laporan keuangan menurut APB Statement No. 4 dapat dirumuskan dengan skema sebagai berikut :
Tujuan Khusus
Menyajikan laporan:
1. Posisi keuangan
2. Hasil usaha
3. Perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai dengan GAAP
Tujuan Umum
Memberikan informasi :
1. Sumber ekonomi
2. Kewajiban
3. Kekayaan bersih
4. Proyeksi laba
5. Perubahan harta dan
Tujuan Kualitatif
1. Relevance
2. Understandability
3. Verifiability
4. Neutrality
5. Timelines
6. Comparability
7. Completeness
Sumber: Sofyan Syafri Harahap: Teori akuntansi, Rajawali pers. Jakarta 2000.
Tujuan Khusus
Menyajikan laporan:
1. Posisi keuangan
2. Hasil usaha
3. Perubahan posisi keuangan secara wajar sesuai dengan GAAP
Tujuan Umum
Memberikan informasi :
1. Sumber ekonomi
2. Kewajiban
3. Kekayaan bersih
4. Proyeksi laba
5. Perubahan harta dan
Tujuan Kualitatif
1. Relevance
2. Understandability
3. Verifiability
4. Neutrality
5. Timelines
6. Comparability
7. Completeness
Sumber: Sofyan Syafri Harahap: Teori akuntansi, Rajawali pers. Jakarta 2000.
ASB yang memuat 4 komponen konsep penting yaitu:
(a) Tujuan pelaporan keuangan
Penentuan tujuan laporan keuangan merupakan langkah yang paling krusial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan. Most, menunjukkan dua pendekatan dalam menentukan tujuan penyediaan informasi (pelaporan keuangan) yaitu:
(1) Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum yang mempunyai bermacam-macam kepentingan keputusan.
Pelaporan keuangan diarahkan untuk menghasilkan satu set data (satu set statemen keuangan) untuk berbagai pemakai dan kepentingan.
(2) Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu yang mempunyai kepentingan tertentu yang diketahui (teridentifikasi).
Kelompok pemakai meliputi pemakai eksternal dan internal sehingga beberapa laporan tidak harus berupa statemen.
Elemen statemen keuangan adalah makna (meaning) atau konstruk (construct) yang sengaja ditentukan dalam perekayasaan akuntansi untuk menyimbolkan atau mempresentasi realitas kegiatan usaha suatu badan usaha sehingga orang dapat membayangkan realitas kegiatan tersebut secara keuangan tanpa harus menyaksikan sendiri secara fisis kegiatan tersebut.
(d) Pengukuran dan pengakuan
Penentuan dan pendefenisisan elemen berkaitan dengan masalah apa yang harus disajikan dalam statemen keuangan dan terdiri atas apa saja seperangkat penuh statemen keuangan (a full set of financial statements). Elemen dan pos menjadi bahan penyusunan seperangkat penuh statemen keuangan. Agar secara teknis penyususnan statemen keuangan dapat dilaksanakan dengan mudah, diperlukan sarana (berupa buku besar atau ledger ) untuk mencatat hasil pengukuran. Oleh karena itu, pos-pos yang harus disajikan dalam statemen keuangan menjadi basis untuk menamai akun-akuan (accounts) dalam buku besar. Bila suatu hasil pengukuran dicatat dalam system pembukuan, berarti informasi tersebut dengan sendirinya akan disajikan via statemen keuangan (incorporated into financial statements).
Kam (1990) menguraikan manfaat-manfaat rerangka konseptual sebagai berikut:
(1) Memberi pengarahan atau pedomen kepada badan yang bertanggungjawab dalam penyususnan/penetap standar akuntansi.
(2) Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-maslah akuntansi yang dijumpai dalam praktik yang perlakuannya belum diatur dalam standar atau pedoman spesifik.
(3) Menentukan batas-batas pertimbangan (bounds for judgment) dalam penyusunan statemen keuangan.
(4) Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan keyakinan terhadap statemen keuangan.
(5) Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antarperusahaan.
Hierarchy of Accounting Qualities, FASB, SFAC No. 2 Page 20, May 1980
Karakteristik kualitas laporan keuangan dapat digambarkan dalam hirarki yang ditunjukan oleh gambar di atas.
Decision Maker and Their Characteristics
Karakteristik Pembuat keputusan :
Dalam menyediakan laporan keuangan yang berguna harus dipertimbangkan 2 batasan (constraint) yaitu
Laporan keuangan bias disebut relevan bila
Reliabilitas laporan keuangan disebut reliabel jika dapat diverifikasi, representational faithfulness, dan neutral
Neutrality
Laporan keuangan bersifat netral, contohnya laporan keuangan untuk intern dan laporan keuangan untuk pajak seharusnya netral (sama)
Verifiability
Laporan keuangan harus bias diverifikasi oleh metoda akuntansi lain dan hasilnya sama
Representational Faithfulness
Laporan keuangan harus dapat dipercaya, angka dan penjelasan yang dilaporkan adalah apa yang memang terjadi.
Comparability
Laporan keuangan akan lebih bernilai apabila bisa dibandingkan dengan industri yang sejenis
Penentuan tujuan laporan keuangan merupakan langkah yang paling krusial dalam perekayasaan akuntansi. Tujuan pelaporan menentukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang relevan yang akhirnya menentukan bentuk, isi, jenis, dan susunan statemen keuangan. Most, menunjukkan dua pendekatan dalam menentukan tujuan penyediaan informasi (pelaporan keuangan) yaitu:
(1) Menyediakan informasi untuk sehimpunan pemakai umum yang mempunyai bermacam-macam kepentingan keputusan.
Pelaporan keuangan diarahkan untuk menghasilkan satu set data (satu set statemen keuangan) untuk berbagai pemakai dan kepentingan.
(2) Menyediakan informasi untuk kelompok pemakai tertentu yang mempunyai kepentingan tertentu yang diketahui (teridentifikasi).
Kelompok pemakai meliputi pemakai eksternal dan internal sehingga beberapa laporan tidak harus berupa statemen.
(b) Criteria kualitas informasi
Criteria yang menjadi pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan masalah apakah informasi suatu objek bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi pihak pemakai yang dituju. informasi akan bermanfaat kalau informasi tersebut terpaut dengan keputusan yang menjadi sasaran informasi. Informasi juga akan bermanfaat kalau pemakai mempercayai informasi tersebut.
(c) Elemen-elemen statemen keuanganCriteria yang menjadi pedoman kebijakan akuntansi sangat erat kaitannya dengan masalah apakah informasi suatu objek bermanfaat untuk pengambilan keputusan bagi pihak pemakai yang dituju. informasi akan bermanfaat kalau informasi tersebut terpaut dengan keputusan yang menjadi sasaran informasi. Informasi juga akan bermanfaat kalau pemakai mempercayai informasi tersebut.
Elemen statemen keuangan adalah makna (meaning) atau konstruk (construct) yang sengaja ditentukan dalam perekayasaan akuntansi untuk menyimbolkan atau mempresentasi realitas kegiatan usaha suatu badan usaha sehingga orang dapat membayangkan realitas kegiatan tersebut secara keuangan tanpa harus menyaksikan sendiri secara fisis kegiatan tersebut.
(d) Pengukuran dan pengakuan
Penentuan dan pendefenisisan elemen berkaitan dengan masalah apa yang harus disajikan dalam statemen keuangan dan terdiri atas apa saja seperangkat penuh statemen keuangan (a full set of financial statements). Elemen dan pos menjadi bahan penyusunan seperangkat penuh statemen keuangan. Agar secara teknis penyususnan statemen keuangan dapat dilaksanakan dengan mudah, diperlukan sarana (berupa buku besar atau ledger ) untuk mencatat hasil pengukuran. Oleh karena itu, pos-pos yang harus disajikan dalam statemen keuangan menjadi basis untuk menamai akun-akuan (accounts) dalam buku besar. Bila suatu hasil pengukuran dicatat dalam system pembukuan, berarti informasi tersebut dengan sendirinya akan disajikan via statemen keuangan (incorporated into financial statements).
Kam (1990) menguraikan manfaat-manfaat rerangka konseptual sebagai berikut:
(1) Memberi pengarahan atau pedomen kepada badan yang bertanggungjawab dalam penyususnan/penetap standar akuntansi.
(2) Menjadi acuan dalam memecahkan masalah-maslah akuntansi yang dijumpai dalam praktik yang perlakuannya belum diatur dalam standar atau pedoman spesifik.
(3) Menentukan batas-batas pertimbangan (bounds for judgment) dalam penyusunan statemen keuangan.
(4) Meningkatkan pemahaman pemakai statemen keuangan dan meningkatkan keyakinan terhadap statemen keuangan.
(5) Meningkatkan keterbandingan statemen keuangan antarperusahaan.
Hierarchy of Accounting Qualities, FASB, SFAC No. 2 Page 20, May 1980
Karakteristik kualitas laporan keuangan dapat digambarkan dalam hirarki yang ditunjukan oleh gambar di atas.
Decision Maker and Their Characteristics
Karakteristik Pembuat keputusan :
-
Menetapkan laporan keuangan mana yang berguna, penetapan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor, metoda keputusan yang dipakai,
-
Metoda pengambilan keputusan yang dipakai
-
Informasi yang telah dimiliki atau didapat dari sumber lain
-
Kapasitas pembuat keputusan dalam mengolah informasi.
Dalam menyediakan laporan keuangan yang berguna harus dipertimbangkan 2 batasan (constraint) yaitu
-
Cost – Benefit (Pervasive Constraint)Cost dalam menyediakan laporan keuangan harus ditimbang dengan benefit yang di dapat dari menggunakan laporan tersebut.
AICPA Special Committee membuat batasan untuk membatasi biaya pelaporan
-
Laporan harus tidak memuat informasi diluar kemampuan manajemen atau yang mana manajemen bukan sumber terbaik dari laporan tersebut, sebagai contoh laporan mengenai competitor.
-
Manajemen harus tidak diminta untuk melaporkan informasi yang secara signifikan akan merugikan posisi kompetisi perusahaan
-
Manajemen harus tidak diminta untuk menyediakan forecasted financial statements, manajemen hanya menyediakan informasi yang membantu user meramalkan sendiri kondisi keuangan perusahaan di masa dating.
-
Manajemen hanya dibutuhkan melaporkan informasi yang diketahuinya, ini berarti manajemen tidak berkewajiban mengumpulkan informasi yang tidak dipunyai, dibutuhkan, dalam menjalankan bisnis.
-
Beberapa elemen dari laporan keuangan harus dilaporkan apabila user dan manajemen setuju untuk dilaporkan – sebuah konsep flexible reporting
-
Perusahaan tidak diharuskan untuk melaporkan laporan forward-looking, kecuali ada sesuatu faktor aturan yang memaksa perusahaan membuatnya.
-
-
Materiality (Threshold for Recognition)Batasan materiality berhubungan dengan pengaruh sebuah item dalam operasi keuangan sebuah perusahaan. Materiality adalah suatu faktor yang dapat mengubah keputusan.
Laporan keuangan bias disebut relevan bila
-
Dapat memberikan gambaran masa lalu (Feedback Value)
-
Dapat memberikan gambaran masa depan (Predictive Value)
-
Tepat waktu (Timeliness)
Reliabilitas laporan keuangan disebut reliabel jika dapat diverifikasi, representational faithfulness, dan neutral
Neutrality
Laporan keuangan bersifat netral, contohnya laporan keuangan untuk intern dan laporan keuangan untuk pajak seharusnya netral (sama)
Verifiability
Laporan keuangan harus bias diverifikasi oleh metoda akuntansi lain dan hasilnya sama
Representational Faithfulness
Laporan keuangan harus dapat dipercaya, angka dan penjelasan yang dilaporkan adalah apa yang memang terjadi.
Comparability
Laporan keuangan akan lebih bernilai apabila bisa dibandingkan dengan industri yang sejenis
0 komentar:
Posting Komentar